Sunday 5 November 2017

“Language Game “ Dalam Bahasa Kampanye

“Language Game “ Dalam Bahasa Kampanye
Menyikapai berbagai pelanggaran pemilu. menjelang Pilpres 2014, yang akan berlangsung 9 juli mendatang. Berbagai permasalahan dan persaingan Yang terjadi antar pasangan calon presiden Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-JK. Tampak jelas dalam beberapa waktu yang lalu mencuat berbagai kasus pelecehan dan ejekan dari kedua belah pihak pendukung calon. Tidak cukup disitu perselisishan antar politisi partai juga kerap terjadi. membuat masyarakat bingung dalam menentukan pilihannya ke depan dan sangat sulit untuk netral dalam mengambil pilihan.
Keanekaragaman penggunaan bahasa dan istilah dalam kompanye dan orasi politik para pendukung Jokowi maupun Prabowo dinilai sebagai bentuk penurunan basis pendukung calon tertentu, untuk itu mereka berusaha untuk mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara tertentu agar hilangnya kepercayaan kepada suatu calon dan tidak tertutup kemungkinan berubah untuk berpihak kepada mereka.
Dalam the language game (tata permainan bahasa) dalam realitas sosial banyak elit politik pendukung yang mempertontonkan kepada masyarakat tentang hal-hal negatif nyakni, menghasut, memaki, menghina dan memfitnah yang dilakukan tidak hanya dengan berkompanye dan orasi politik saja akan  tetapi lewat media sosial, internet, media cetak, media elektronik dan lainnya.
Tata bahasa sendiran halus yang diucapkan pendukung ke dua belah kubu calon presiden 2014, yang saling mencari kelemahan dan meremehkan kubu lawan memang tergolong biasa dalam persaingan politik. Namun realitas ini harus segera diakhiri karena dapat merusak citra demokrasi dinegri ini. Hal ini pula jika terus terjadi tanpa adanya penghujung dapat mencedrai para pelaksana pelpres 2014 ini.
Black Campaign
Dalam pemilihan umum kata black campaign atau kompanye memang kerap terjadi dan kini kembali mencuat dipublik rakyat indonesia, ini akibat ulah para aktor elit politik dalam mensiasati kepentingan politik mereka, lantas semua orang tau bahwa kata-kata mampu menembus benteng atau geledak kapal yang paling tahan meriam sekalipun. Napolion lebih takut kata-kata daripada moncong meriam, dia lebih lembut dari sutra tetapi dia bisa lebih tajam dari samurai Toyotami Hideyosi, pendekar Jepang Azuchi Momoyama.
Permasaha black campaingn ada saat para calon presiden atau kepala daerah, mengkompanyekan dirinya ke publik. Tanpa dipungkiri oleh setiap orang bahwa kompanye hitam ini telah merasuki ke dalam tubuh masyarakat, disisi lain kompanye hitam ini sebagai kompanye keping uang yang mengalir kepada sejumlah tangan, dan dengan modal itulah sehingga orang mampu berorasi secara terbuka kepada publik dengan cara-cara yang salah. Untuk menjatuhkan lawan politik mereka.
Bentuk kompanye yang offensive yang diperagakan dalam menjatuhkan lawan dengan mencoreng, memfitnah untuk dijauhi oleh para basis pendukung tertentu. Jika selama ini sindiran-sindiran lebih sering dilontarkan dari kubu Prabowo-Hatta, terutama dari Fadly Zon yang beberapa kali menyindir Jokowi sebagai capres boneka hingga menyindir Jokowi capres yang ra isopopo. Bahkan pendukung Jokowipun tidak lepas dari sindiran Fadly dengan menyebut mereka sebagai Panasbung alias Pasukan Nasi Bungkus.
Hadirnya dua elit yang berbeda latar belakang sebagai politisi gerindra dan jurubicara jokowi Fady Zon dan Anies Baswedan. Memberi warna yang berbeda dalam memberi sendiran terhadap kedua kubu, masyarakat sudah bisa menilai bagaimana sepak terjang mereka. serangan balik atau counter attack dengan cepat. Tidak kalah cerdasnya Anies membalas sindiran-sindiran yang dilakukan kubu Prabowo-Hatta, yang bisa jadi menghantam telak dan membuat meradang para pendukung Prabowo-Hatta. Berikut adalah sindiran-sindiran Anies, guna membalas sindiran kubu Prabowo-Hatta.
Rektor Universitas Paramadina ini dalam pertemuan dengan puluhan pengurus KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) membela Jokowi saat salah satu pengurus Kahmi mengkritik karakter Jokowi. Dalam pembelaannya itu Anies menyindir bahwa yang gagah di foto belum tentu punya nyali. Pilihlah capres yang baik, bukan yang bermasalah, Prabowo tidak berpengalaman pimpim negara, Jokowi-JK bekerja. Prabowo pasang iklan di TV.
Kemudian giliran Fadli Zon menantang semua capres untuk saling membuka borok sebelum pilpres bergulir. Menurut Fadli, hal ini penting, agar rakyat tidak merasa dibohongi setelah pemilu presiden nanti. Dia membandingkan seorang mantan Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih karena popularitas. Namun baru dua tahun mantan aktor ternama Filipina itu memimpin, sudah digulingkan. Menurut fadly zon Rekam jejak Jokowi tidak jelas, Jokowi tidak jelas visi dan misinya, Jokowi tidak amanah.
Biarpun panasnya aura politik menjelang pilpres 2014 yang menguncang dunia. Namun semua masyarakat bangsa indonesia berharap siapun pemimpin yang terpilih nantinya dapat membawa indonesia yang lebih maju dan makmur. Harapan lain dari masyarakat bahwa pilpres harus berjalan sesuai dengan yang diharapkan, persoalan berbagai macam sindiran dan ocehan kita berharap presiden harus lebih sigap dalam menangani isu tersebut, demikian pula bahwa hal itu harus dijalankan presiden. Bila perlu harus segera dibentuknya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) karena presiden punya otoritas dan itu juga kewenangan beliau.

Rizki Yunanda Mhd. Yusuf , Alumni Syamsuddhuha, Dayah Nurul Muhtadie Al-Aziziyah Meuria Paloh, dan siswa sekolah demokrasi aceh utara angkatan IV. Email: Yunandarizki56@yahoo.com

“Aceh” 15 dan 17 Agustus

“Jangan Tanyakan Apa Yang Negara Perbuat Untuk Anda, Tetapi Tanyakanalah Apa Yang Anda Perbuat Untuk Negara ”. Pernyataan Ini sering...