“Language Game “ Dalam Bahasa Kampanye
Menyikapai berbagai pelanggaran pemilu. menjelang Pilpres
2014, yang akan berlangsung 9 juli mendatang. Berbagai permasalahan dan
persaingan Yang terjadi antar pasangan calon presiden Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-JK.
Tampak jelas dalam beberapa waktu yang lalu mencuat berbagai kasus pelecehan
dan ejekan dari kedua belah pihak pendukung calon. Tidak cukup disitu
perselisishan antar politisi partai juga kerap terjadi. membuat masyarakat
bingung dalam menentukan pilihannya ke depan dan sangat sulit untuk netral
dalam mengambil pilihan.
Keanekaragaman penggunaan bahasa dan istilah dalam
kompanye dan orasi politik para pendukung Jokowi maupun Prabowo dinilai sebagai
bentuk penurunan basis pendukung calon tertentu, untuk itu mereka berusaha
untuk mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara tertentu agar hilangnya kepercayaan
kepada suatu calon dan tidak tertutup kemungkinan berubah untuk berpihak kepada
mereka.
Dalam the language game (tata permainan bahasa) dalam
realitas sosial banyak elit politik pendukung yang mempertontonkan kepada
masyarakat tentang hal-hal negatif nyakni, menghasut, memaki, menghina dan
memfitnah yang dilakukan tidak hanya dengan berkompanye dan orasi politik saja
akan tetapi lewat media sosial,
internet, media cetak, media elektronik dan lainnya.
Tata bahasa sendiran halus yang diucapkan pendukung ke
dua belah kubu calon presiden 2014, yang saling mencari kelemahan dan
meremehkan kubu lawan memang tergolong biasa dalam persaingan politik. Namun realitas
ini harus segera diakhiri karena dapat merusak citra demokrasi dinegri ini. Hal
ini pula jika terus terjadi tanpa adanya penghujung dapat mencedrai para
pelaksana pelpres 2014 ini.
Black Campaign
Dalam pemilihan umum kata black campaign atau kompanye
memang kerap terjadi dan kini kembali mencuat dipublik rakyat indonesia, ini
akibat ulah para aktor elit politik dalam mensiasati kepentingan politik mereka,
lantas semua orang tau bahwa kata-kata mampu menembus benteng atau geledak
kapal yang paling tahan meriam sekalipun. Napolion lebih takut kata-kata
daripada moncong meriam, dia lebih lembut dari sutra tetapi dia bisa lebih
tajam dari samurai Toyotami Hideyosi, pendekar Jepang Azuchi Momoyama.
Permasaha black campaingn ada saat para calon presiden
atau kepala daerah, mengkompanyekan dirinya ke publik. Tanpa dipungkiri oleh
setiap orang bahwa kompanye hitam ini telah merasuki ke dalam tubuh masyarakat,
disisi lain kompanye hitam ini sebagai kompanye keping uang yang mengalir
kepada sejumlah tangan, dan dengan modal itulah sehingga orang mampu berorasi
secara terbuka kepada publik dengan cara-cara yang salah. Untuk menjatuhkan
lawan politik mereka.
Bentuk kompanye yang offensive yang diperagakan dalam
menjatuhkan lawan dengan mencoreng, memfitnah untuk dijauhi oleh para basis
pendukung tertentu. Jika selama ini sindiran-sindiran lebih sering dilontarkan
dari kubu Prabowo-Hatta, terutama dari Fadly Zon yang beberapa kali menyindir
Jokowi sebagai capres boneka hingga menyindir Jokowi capres yang ra isopopo.
Bahkan pendukung Jokowipun tidak lepas dari sindiran Fadly dengan menyebut
mereka sebagai Panasbung alias Pasukan Nasi Bungkus.
Hadirnya dua elit yang berbeda latar belakang sebagai
politisi gerindra dan jurubicara jokowi Fady Zon dan Anies Baswedan. Memberi
warna yang berbeda dalam memberi sendiran terhadap kedua kubu, masyarakat sudah
bisa menilai bagaimana sepak terjang mereka. serangan balik atau counter attack
dengan cepat. Tidak kalah cerdasnya Anies membalas sindiran-sindiran yang
dilakukan kubu Prabowo-Hatta, yang bisa jadi menghantam telak dan membuat
meradang para pendukung Prabowo-Hatta. Berikut adalah sindiran-sindiran Anies,
guna membalas sindiran kubu Prabowo-Hatta.
Rektor Universitas Paramadina ini dalam pertemuan dengan
puluhan pengurus KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) membela Jokowi
saat salah satu pengurus Kahmi mengkritik karakter Jokowi. Dalam pembelaannya
itu Anies menyindir bahwa yang gagah di foto belum tentu punya nyali. Pilihlah
capres yang baik, bukan yang bermasalah, Prabowo tidak berpengalaman pimpim
negara, Jokowi-JK bekerja. Prabowo pasang iklan di TV.
Kemudian giliran Fadli Zon menantang semua capres untuk
saling membuka borok sebelum pilpres bergulir. Menurut Fadli, hal ini penting,
agar rakyat tidak merasa dibohongi setelah pemilu presiden nanti. Dia
membandingkan seorang mantan Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih
karena popularitas. Namun baru dua tahun mantan aktor ternama Filipina itu
memimpin, sudah digulingkan. Menurut fadly zon Rekam jejak Jokowi tidak jelas, Jokowi
tidak jelas visi dan misinya, Jokowi tidak amanah.
Biarpun panasnya aura politik menjelang pilpres 2014 yang
menguncang dunia. Namun semua masyarakat bangsa indonesia berharap siapun
pemimpin yang terpilih nantinya dapat membawa indonesia yang lebih maju dan
makmur. Harapan lain dari masyarakat bahwa pilpres harus berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, persoalan berbagai macam sindiran dan ocehan kita berharap presiden
harus lebih sigap dalam menangani isu tersebut, demikian pula bahwa hal itu
harus dijalankan presiden. Bila perlu harus segera dibentuknya peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (perpu) karena presiden punya otoritas dan itu juga
kewenangan beliau.
Rizki Yunanda Mhd. Yusuf , Alumni
Syamsuddhuha, Dayah Nurul Muhtadie Al-Aziziyah Meuria Paloh, dan siswa sekolah
demokrasi aceh utara angkatan IV. Email: Yunandarizki56@yahoo.com